JAKARTA, KOMPAS.com - Depresi tropis di Samudra Hindia yang awalnya terbentuk di sebelah barat Sumatera dan terus bergerak ke arah barat hingga selatan Sri Lanka, Kamis (7/1/2010) pagi sekitar pukul 07.00, telah berubah menjadi siklon tropis Edzani. Dampak bagi perairan di sebelah barat Sumatera menimbulkan ketinggian gelombang sampai empat meter yang berbahaya bagi pelayaran hingga kapal berbobot menengah.
”Siklon tropis itu tidak berdampak langsung pada meningkatnya intensitas hujan. Tetapi, hujan deras yang berpeluang di sebagian wilayah di Indonesia akibat pertemuan dan pembelokan arah angin yang membentuk awan,” kata Kepala Subbidang Siklon Tropis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab, Kamis di Jakarta.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian mengatakan, konvergensi atau pembentukan awan saat ini mulai intensif. Awan-awan hujan mulai merata di sebagian besar wilayah Indonesia.
”Awan hujan merata makin memperkecil peluang terjadinya puting beliung,” kata Edvin.
Menurut Edvin, puting beliung yang terjadi baru-baru ini akibat perbedaan suhu yang drastis dan merupakan variabilitas yang ekstrem.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Edison Gurning menyampaikan peringatan dini akan adanya cuaca buruk dengan intensitas hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Sumatera dan Kalimantan. (NAW)
”Awan hujan merata makin memperkecil peluang terjadinya puting beliung,” kata Edvin.
Menurut Edvin, puting beliung yang terjadi baru-baru ini akibat perbedaan suhu yang drastis dan merupakan variabilitas yang ekstrem.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Edison Gurning menyampaikan peringatan dini akan adanya cuaca buruk dengan intensitas hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Sumatera dan Kalimantan. (NAW)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi blog saya. Mohon kritikan dan sarannya ya :)