Jika tak Ditata, Karst Citatah Bisa Habis dalam Sepuluh Tahun
NGAMPRAH, (PRLM).- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat harus serius menyiapkan konsep untuk menata kawasan karst Citatah. Selain berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan pengetahuan, keberadaan karst ini juga menyokong penghidupan masyarakat sekitar.
”Kalau tidak segera mengambil sikap, mungkin karst Citatah akan habis seluruhnya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun,” kata anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Senin (24/5).
Dia mengatakan, saat ini, sekitar tujuh puluh persen alam di kawasan karst Citatah diperkirakan berada dalam kondisi rusak. Hal itu terjadi karena eksploitasi yang tidak terkendali. Pentingnya keberadaan karst itu mengharuskan pemerintah memberikan perhatian serius.
Menurut dia, karst Citatah yang diperkirakan terbentuk sejak tiga puluh juta tahun lalu itu, merupakan wahana pengetahuan bagi banyak kalangan. Sementara dari sisi lingkungan, keberadaannya berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
Namun, penambangan kapur liar dan tidak terkendali membuat keberadaan karst makin terkikis. Masyarakat sekitar menjadikannya sebagai mata pencaharian yang berlangsung turun-temurun. Dia menilai, pemerintah memiliki fungsi kontrol dalam melestarikan keberadaan karst Citatah.
Kepala Seksi Pertambangan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bandung Barat Oong Dermawan mengatakan, jika ditutup secara tiba-tiba, khawatir akan terjadi reaksi di tengah masyarakat. ”Perlu tindakan hati-hati, soalnya ini berkaitan dengan perut masyarakat,” katanya.
Tahun ini, terdapat sedikitnya sembilan perusahaan yang mengajukan izin penambangan baru. (A-179/das)***
”Kalau tidak segera mengambil sikap, mungkin karst Citatah akan habis seluruhnya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun,” kata anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Senin (24/5).
Dia mengatakan, saat ini, sekitar tujuh puluh persen alam di kawasan karst Citatah diperkirakan berada dalam kondisi rusak. Hal itu terjadi karena eksploitasi yang tidak terkendali. Pentingnya keberadaan karst itu mengharuskan pemerintah memberikan perhatian serius.
Menurut dia, karst Citatah yang diperkirakan terbentuk sejak tiga puluh juta tahun lalu itu, merupakan wahana pengetahuan bagi banyak kalangan. Sementara dari sisi lingkungan, keberadaannya berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
Namun, penambangan kapur liar dan tidak terkendali membuat keberadaan karst makin terkikis. Masyarakat sekitar menjadikannya sebagai mata pencaharian yang berlangsung turun-temurun. Dia menilai, pemerintah memiliki fungsi kontrol dalam melestarikan keberadaan karst Citatah.
Kepala Seksi Pertambangan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bandung Barat Oong Dermawan mengatakan, jika ditutup secara tiba-tiba, khawatir akan terjadi reaksi di tengah masyarakat. ”Perlu tindakan hati-hati, soalnya ini berkaitan dengan perut masyarakat,” katanya.
Tahun ini, terdapat sedikitnya sembilan perusahaan yang mengajukan izin penambangan baru. (A-179/das)***
Adapted from : http://www.pikiran-rakyat.com/node/114304
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi blog saya. Mohon kritikan dan sarannya ya :)