Interpretasi Citra Visual atau sering juga disebut ICV adalah suatu interpretasi secara manual/ mengamati suatu objek yang ada pada citra hasil dari foto udara. Foto udara adalah foto yang diambil dari pesawat untuk keperluan pemetaan dan aplikasi yang lainnya. Interpretasi dari foto udara ini memerlukan pengujian lapang yang bertujuan untuk menguji hasil interpretasi di lapangan. Ukuran normal untuk hardcopy foto udara adalah 23cm x 23cm, tetapi ada juga yang berukuran 18cm x 18cm. Foto udara yang dipergunakan dalam pemetaan adalah foto udara vertikal. foto udara vertikal adalah foto udara yang sumbu optis lensa kamera berimpit dengan garis-garis gaya berat. Akan tetapi pada kenyataannya sudut yang dibentuk selalu tidak berimpit, oleh karena itu ada toleransi sudut yang dibentuk antara sumbu optis lensa kamera dengan garis-garis gaya berat maksimal 3 derajat.
Foto udara dibedakam menjadi dua macam yaitu :
1. Foto udara vertikal
2. Foto udara oblique (miring)
Foto udara oblique (miring) dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu foto uadara miring rendah dan foto udara miring tinggi. Untuk foto udara miring biasanya dipakai dalam bidang promosi iklan, misalnya foto sebuah bangunan hotel lantai 25, tentunya akan kelihatan menarik jika menggunakan foto udara miring daripada menggunakan foto udara vertikal, karena jika menggunakan foto udara vertikal yang tampak dari atas hanyalah sebuah persegi atau persegi panjang. Jika kita menggunakan foto udara miring tinggi maka batas antara langit dan cakrawala akan terlihat jelas.
......bersambung....
Disampaikan oleh bapak Hari Kartono dalam kuliah perdana interpretasi citra visual.
Mahasiswa : Wido Cepaka Warih, 0906515105
hoalah ini blog e mas wido tho haha
ReplyDelete_mayang
hahaha. ho'oh ik may ternyata...
ReplyDelete:muti