Perlu, Pusat Krisis di Perguruan Tinggi

Kuliah Umum JK

Kamis, 8 Juli 2010 | 14:26 WIB
KOMPAS/TOK
Jusuk Kalla
DEPOK, KOMPAS.com - Bencana yang berpotensi menjadi krisis di Indonesia selama ini tidak hanya diakibatkan oleh kondisi geografis dan geologis alam Indonesia, melainkan juga keberagaman masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, suku dan ras, serta politik.
Setelah pemilu selesai, relawan-relawan hilang lagi. Maka itu, peran pusat-pusat krisis di universitas sangat dibutuhkan konsistensinya.
-- Jusuf Kalla
Demikian diungkapkan oleh Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) saat menyampaikan Kuliah Umum Kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Pusat Krisis (Puskris) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) di Kampus FPsi, UI, Depok, Kamis (8/7/2010). JK menyampaikan kuliah umum tersebut dihadapan ratusan mahasiswa dan dosen psikologi UI, serta mahasiswa dan dosen psikologi dari universitas lainnya.
"Artinya, kita selalu bahagia dengan luas dan besarnya alam Indonesia dan beragam penduduknya yang mencapai 238 juta jiwa. Tetapi, bahagia saja tidak cukup karena krisis akibat bencana silih berganti timbul dari keduanya itu," kata JK.
Alam dan keberagaman masyarakat Indonesia, kata JK, menjadi dua faktor utama yang perlu dipersiapkan dengan baik penanganannya, terutama tindakan pencegahan sebelum akirnya bencana berubah menjadi krisis. Untuk itu, selain pemerintah, perguruan tinggi dianggap mampu menjadi salah satu pusat penanganan krisis bencana karena selama ini telah terbukti berhasil di beberapa peristiwa bencana nasional.
"Pusat-pusat krisis yang dibangun oleh universitas tentu sangat membantu dan saya berterima kasih kepada Puskris Psikologi UI yang konsisten sejak kerusuhan Mei 1998 sampai sekarang menangani banyak trauma bencana," tambah JK.
Untuk itu jugalah, JK melanjutkan, posisi relawan sangat strategis. Terbukti selama ini di setiap menjelang kampanye Pemilu, keberadaan relawan banyak "dimanfaatkan" oleh partai-partai politik yang selalu punya "relawan kagetan" di hampir semua peristiwa bencana nasional.
"Setelah pemilu selesai, relawan-relawan itu hilang lagi. Maka itu, peran pusat-pusat krisis di universitas sangat tinggi dan dibutuhkan konsistensinya," ujar JK.
Penulis: LTF   |   Editor: latief

Perlu, Pusat Krisis di Perguruan Tinggi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah mengunjungi blog saya. Mohon kritikan dan sarannya ya :)

Featured Post

#25 Meraba Urat Nadi Kehidupan di Pulau Larat

Nelayan di Pulau Larat Geliat kehidupan di Pulau Larat dapat diraba dari interaksi warga pada sumber daya alam, tradisi, da...

Visitors