Bagaimana layaknya menjadi seorang mahasiswa?
Mahasiswa,
kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Kata itu hampir setiap hari
muncul di pemberitaan media masa baik media cetak maupun media elektronik. Kata
yang selalu memenuhi relung kehidupan setiap orang, terdapat harapan besar
kepada sang pengemban amanah tersebut (mahasiswa). Banyak orang yang berjuang
untuk menjadi seorang mahasiswa, berjuang demi masa depan yang lebih baik,
berjuang demi harkat dan martabat keluarga mereka. Penulis sendiri juga
menyadari akan hal itu, karena untuk masuk ke sebuah universitas yang tentunya
sudah tidak asing didengar lagi yaitu Universitas Indonesia, universitas
dambaan setiap orang penuh dengan perjuangan dan lika-liku. Tetapi rasa lelah
dan letih ini hanya sementara, semua akan indah pada waktunya. Kembali ke topik
pembicaraan yaitu bagaimana selayaknya menjadi seorang mahasiswa?
Tentunya
kehidupan di kampus (perkuliahan) berbeda dengan kehidupan pada saat sekolah
menengah. Dari sistem pembelajaran, pola pikir, dan penyeseuaian diri. Ada
transisi dalam setiap memasuki babak baru dalam dunia perkuliahan, perlu
adaptasi yang kadangkala tidak sebentar. Inilah kehidupan yang sebenarnya, yang penuh
dengan tantangan. Dalam masa-masa transisi ini tentunya, seseorang yang baru
memasuki dunia perkuliahan akan membutuhkan pendampingan dan pencarian panutan.
Agar mereka bisa fight dan bertahan dalam menghadapi kehidupan di kampus. Malu
bertanya sesat di jalan, sangat tepat untuk mahasiswa baru. Mereka tentunya
akan mencari dan terus mencari bagaimana kehidupan di kampus, dimulai dari
orientasi kampus sampai dengan pencarian teman. Kita harus punya pegangan yang
kuat agar jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak kita inginkan,
karena sejatinya penuh tantangan di dalam dunia kampus. Yakinlah pada diri
sendiri, kita akan mampu melewati semua itu, tidak usah takut maupun khawatir,
carillah teman yang sebanyak-banyaknya, jangan memandang dari status maupun
yang lainnya, yang paling penting kita dapat membentengi diri kita dengan kuat.
Pertemanan sangat berpengaruh di dalam kehidupan kampus, karena teman inilah
yang nantinya akan selalu bersama kita. Carilah lingkungan yang kondusif untuk
belajar, belajar bukan hanya sekadar pada buku dan jurnal tetapi juga belajar
tentang hidupdan pengorbana serta perjuangan. Lingkungan yang baik akan membawa
dampak yang baik juga. Namun, tidak masalah jika kita bergaul dengan lingkungan
yang kurang kondusif asal kita bisa membawa pengaruh baik ke dalam lingkungan
tersebut. Kita semua adalah sama, hanya proses belajar yang berbeda-beda.
Menjadi seorang mahasiswa bukan berarti harus belajar di
kelas saja, seperti di sekolah menengah, karena menjadi seorang mahasiswa
belajar di manapun tempatnya dan kapan saja, tidak hanya di kelas. Di kelas
hanya beberapa persen dari proses pembelajaran hidup yang sebenarnya. Perlu adanya
akualisasi diri agar bisa berkembang dan bersaing secara sehat dalam dunia kampus. Menjadi seorang mahasiswa juga
tidak lepas untuk selalu dan tetap selalu mengamalkna Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakarat. Sekali
lagi Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan pilhan tetapi merupakan sebuah kesatuan
dalam kewajiban yang harus kita renungi, pahami dan kita amalkan sebagai
mahasiswa dalam proses belajar. Kita tidak bisa memilih salah satu dari Tri
Dharma tersebut misalnya, pendidikan. Kita selalu rajin belajar di kelas,
tetapi harus diimbangi dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan, inilah kewajiban paling utama kita untuk belajar dikampus. Untuk mengikuti
perkuliahan dari dosen dan yang lainnya. Merupakan modal awal untuk bergerak ke
arah yang lebih baik. Ini merupakan kewajiban yang tidak bisa kita tinggalkan,
kewajiban sebagai akademisi, kewajiban sebagai seorang anak kepada orang
tuanya, kewajiban kita sebagai warga negara yang harus mengenyam pendidikan. Dari
proses belajar di kelas, kita akan mendapatkan banyak hal yang menyangkut
tentang kehidupan. Banyak hal yang tidak
kita dapatkan sebelumnya. Belajar untuk membagi waktu dengan baik dan benar,
belajar untuk tepat waktu, belajar untuk mengemukan pendapat, belajar untuk
menerima pendapat orang lain, belajar untuk menghormati orang lain, belajar
untuk menghargai hasil karya cipta orang lain dan lainnya. Semangat berprestasi
harus selalu kita kobarkan di sini dari diri kita sendiri dan wabahkan semanat
ini ke mahasiswa lain. Pastinya dalam dunia akademis ada persaingan, tetapi
yang diharapkan di sini adalah adanya persaingan yang sehat, persaingan dengan
berlandaskan kekuatan otak dan pemikiran. Seogyanya dalam setiap diri mahasiswa
pasti adanya suatu keinginan untuk berprestasi yang lebih. Diperlukan suatu
sikap yang bisa menerima apa yang orang lain kritik tentang kita, jangan
berkecil hati, karena justru dari kritikan yang tajam itu kita bisa lebih
berprestasi lagi.
Poin kedua yaitu, penelitian. Penelitian merupakan aplikasi
dari materi-materi perkuliahan yang telah kita peroleh. Penelitiaan dimulai
dari suatu permasalahan yang ada dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Penelittian bermaksud untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Kita bisa
mengikuti berbagai lomba penelitian ilmiah yang ada untuk mengetahui seberapa
besar kapabilitas yang kita miliki, jadi agar tidak merasa hebat di dalam
lingkungan sendiri, tetapi harus keluar dari tempurung melihat dunia nyata agar
mengetahui bahwa di atas langit masih ada langit. Inilah salah satu proses
pembelajaran yang sangat berharga dalam dunia penelitian, agar bisa lebih
meningkat lagi ke depannya. Penelitian ini juga diharapkan menghasilkan sesuatu
yang dapat bermanfaat dalam masyarakat, seperti teknologi tepat guna, obat, dan
lainnya.
Poin ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Inilah hal
yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat. Mahasiswa sangat dinanti aksi
nyatanya di masyarakat. Aksi nyata berarti terjun langsung ke kehidupan
masyarakat. Banyak hal yang bisa kita lakukan ke dan bersama masyarakat. Seperi
bakti sosial, pengobatan gratis, pembuatan saluran air, pembuatan mck umum,
penyuluhan-penyuluhan, menjadi relawan bencana dan sebagainya. Apapun itu
bentuknya, mulai dari hal sekecil apapun mulai dari kita sendiri untuk selalu
membiasakan berbaur dengan masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah, yang
selalu dalam permasalahan, agar kita mengatahui betapa beratnya perjuangan
hidup mereka, menjadikan pembelajaran kepada kita bahwa kita sangat beruntuk
memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi dan merasakan sebagai
seorang mahasiswa, dan itu semua agar kita selalu bersyukur dalam hidup ini.
Betapa Tuhan Yang Maha Esa telah memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat
lebih kepada orang lain dengan ilmu yang kita miliki.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi blog saya. Mohon kritikan dan sarannya ya :)