Nama :Wido Cepaka Warih Tugas Geografi Transportasi
NPM : 0906515105
Secara
garis besar sistem transportasi yang berkelanjutan adalah salah satu penyedia jasa transportasi dan perpindahan
(mobilitas) dengan menggunakan bahan bakar yang baru dan terbarukan, serta
dapat meminimalkan emisi yang dapat merusak lingkungan baik secara loal maupun
global, serta mencegah terjadinya kematian akibat kecelakaan yang fatal, luka,
dan kemacetan. Schipper (1996) menyatakan
bahwa transportasi yang berkelanjutan adalah suatu transportasi di mana penyedia
dapat membayar penuh biaya sosial artinya dapat digunakan juga untuk generasi
mendatang. Schipper juga menyatakan bahwa sejumlah potensi dari luar seperti,
kecelakaan, polusi udara, kemacetan, kebisingan, kerusakan habitat, peningkatan
produksi karbondioksida dan impor minyak merupakan berapa hal yang dapan
mengganggu sistem transportasi yang berkelanjutan.
Sistem transportasi berkelanjutan dapat
mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang
seminimal mungkin. Bukan sekadar alat transportasi yang dioperasikan dalam
waktu dekat, tetapi juga mempunyai dampak paling minimal di masa datang.
Sistem transportasi yang berkelanjutan harus memperhatikan
setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan dampak
lingkungan. Jadi, sistem transportasi yang berkelanjutan (sustainable transportation) merupakan
salah satu aspek keberlanjutan menyeluruh (global
sustainability) yang memiliki tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu
lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut transportasi
memegang peranan penting, sehingga perencanaan dan penyediaan sistem
transportasi harus memperhatikan aspek lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.
Karakteristik kota dengan sistem transportasi berkelanjutan
Terkait
dengan transportasi berkelanjutan, terdapat etika-etika yang perlu menjadi
pertimbangan dalam proses pembangunan transportasi. Prinsip dasar yang harus
diterapkan dalam usaha mencapai terciptanya kota yang mempunyai sistem
transportasi yang berkelanjutan, antara lain:
Pertama, memberikan kenyamanan hidup
masyarakat; seperti aksesibilitas dan mobilitas menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Kedua, meningkatkan keadilan sosial dan ekonomi. masyarakat, dalam
radius pembangunan sarana transportasi atau secara keseluruhan dalam wilayah
kota, kabupaten maupun propinsi, selayaknya memperoleh peluang lebih besar
untuk encari penghidupan atau melancarkan usahanya untuk meningkatkan kondisi
sosial ekonominya. Ketiga, mempunyai�
kontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah secara ekonomi dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keempat, menjamin perkembangan
lingkungan yang berkelanjutan. Kelima, meminimalkan dampak lingkungan pada
tahap perencanaan, pembangunan dan sesudah pembangunan terutama pada tahap
pengoperasiannya. Kota-kota yang sukses, misalkan dari kota kelas menengah
Curitiba hingga kota kaya Zurich, telah menemukan bahwa transportasi yang baik
tidak harus mahal. Mega-proyek bukanlah solusi yang tepat. Pemerataan dan
keadilan sosial menuntut prioritas utama harus diarahkan pada transportasi
umum, pejalan kaki, dan kendaraan tidak bermotor yang dapat digunakan oleh
setiap orang, termasuk para penyandang cacat.
Hubungan
antara ramah lingkungan dengan transportasi berkelanjutan
Energi
yang digunakan oleh aneka jenis transportasi berhubungan erat dengan emisi.
Sistem transportasi harus seminimum mungkin memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan. Oleh karena itu, sistem transportasi yang berkelanjutan harus
mempertimbangkan jenis bahan bakar yang digunakan selain efisiensi dan kinerja
dari kendaraan itu sendiri. Kombinasi dan integrasi dengan moda angkutan tak
bermotor, termasuk berjalan kaki, dan moda angkutan umum (massal) merupakan
upaya untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan dengan meminimalkan dampak
lingkungan.
Sistem
transportasi yang berkelanjutan harus dapat menekan dampak terhadap kesehatan
dan keselamatan. Secara umum, sekitar 70% pencemaran udara dihasilkan oleh
kegiatan transportasi dan ini secara langsung, maupun tidak langsung,
memberikan dampak terhadap kesehatan terutama terhadap sistem pernafasan. Di
sisi lain, kecelakaan di jalan raya mengakibatkan kematian sekitar 500 ribu orang
per tahun dan mengakibatkan cedera berat bagi lebih dari 50 juta lainnya. Jika
hal ini tidak ditanggulangi, dengan semakin meningkatnya aktivitas transportasi
dan lalu lintas akan semakin bertambah pula korban yang jatuh.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi blog saya. Mohon kritikan dan sarannya ya :)