Pantai Keliobar, Pulau Larat |
Proses fasilitasi dan pendampingan efektivitas sarana dan prasarana Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk (PPKT), khususnya Pulau Larat yang terletak di Kabupaten Maluku Tenggara Barat sudah berjalan selama delapan (8) bulan. Ada beberapa catatan perkembangan yang terjadi dari bulan ke bulan yang ditemui oleh fasilitator selama berada di lapangan bersama masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas berkat dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Tenggara Barat, Dinas PU dan Tamben, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD), Pemerintah Kecamatan Tanimbar Utara, Pemerintah Desa di Pulau Larat, Kelompok Masyarakat Pengelola (KMP) Desalinasi, Jetty Apung dan PLTS Terpusat serta dukungan dari seluruh masyarakat di Pulau Larat yang selalu berbaik hati kepada fasilitator. Adapuan proses pendampingan meliputi penguatan data dan informasi, penguatan kelembagaan dan SDM, pengembangan kemitraan dan pasar serta program inisiatif lainnya yang telah dilaksanakan.
Disamping itu, fasilitator juga melakukan pendekatan secara khusus dengan masyarakat guna mendukung pelaksanaan pendampingan. Seperti terlibat dalam acara di desa, diskusi santai dengan masyarakat yang sedang berkumpul, ataupun ikut dalam kegiatan sosial lainnya. Selanjutnya dari proses dan metode yang dilakukan fasilitator, didapatlah hasil yang menjadi tujuan dari program pendampingan. Meskipun hasilnya tidak sepenuhnya sesuai dengan tujuan, namun terdapat perbedaan dari sebelum pendampingan dan sesudahnya.
Proses pembuatan profil Pulau Larat sebagai penguatan data dan informasi dilakukan dengan serangkaian koordinasi dengan SKP terkait, survei institusional, wawancara, FGD, PRA, serta obervasi secara langsung untuk melihat kondisi real di lapangan. Selain output berupa profil pulau, untuk menambah khasanah data di dunia maya, fasilitator juga membuat blog dan tulisan terkait potensi Pulau Larat.
Ada tiga kelompok yang didampingi yaitu kelompok PLTS, Desalinasi dan UEP Abon Ikan. Proses pendampingan kelompok meliputi pelatihan administrasi, pelatihan keuangan sederhana dan kegiatan, fasilitasi pelatihan teknisi kelompok, fasilitasi pameran produk UEP dan pertemuan bulanan kelompok. Selain itu fasilitator juga membantu dan memfasilitasi kelompok pengelola sarana prasarana dalam hal perbaikan desalinasi dan PLTS. Masing masing anggota kelompok sudah semakin memahami tugasnya, dilihat dari kemampuan anggota kelompok mengatasi masalah jika terjadi kerusakan kecil dari perangkat desalinasi ataupun PLTS. Mereka tidak lagi saling bergantung, dan berusaha menyelesaikan semampu mereka. Disamping itu terjadi peningkatan kemampuan kelompok juga dalam hal penyusunan laporan keuangan, dan telah disusun juga masing - masing satu profil kelompok (profil kelompok PLTS dan Desalinasi) yang bisa digunakan kelompok untuk lebih mengembangkan pengelolaan sarpras. Sekarang sudah bisa dilihat bahwasanya masyarakat PPKT siap menjaga aset bantuan dari pemerintah yang menjadi milik mereka.
Untuk menambah warna di PPKT, fasilitator merintis Rumah Baca sebagai wadah anak-anak di Pulau Larat untuk menemukan jendela dunia dan menemukan potensi yang ada serta dalam menjalin tenun nusantara, dibuatkanlah jejaring anak nusantara yang diberi nama Sahabat Nusantara, program sahabat pena antara Indonesia Bagian Timur dengan Indonesia Bagian Barat.