Sumber gambar: dheryudi |
Ada salah satu kata yang sangat menginspirasi dan membuat hidup kita menjadi lebih termotivasi : "Bersyukurlah maka hidup Anda akan lebih bahagia dan bersyukur jauh lebih baik daripada mengeluh". Tidak ada alasan yang membuat kita sebagai manusia tidak bersyukur. Dengan bersyukur yakinlah hidup kita akan lebih indah. Coba kita perhatikan dari kegiatan bangun pagi sampai tidur lagi.
Saat bangun tidur di pagi hari yang sejuk, saat kita menghembuskan nafas dan membuka mata. Kita bersyukur dan berdoa kita masih bisa bernafas artinya kita masih diberi kehidupan pada hari ini oleh Sang Pencipta. Ketika kita mampu membuka mata, kita bersyukur bahwa kita masih bisa diberi kesempatan sekali lagi pada hari ini untuk melihat indahnya dunia dan seisinya, melihat segala bentuk kehidupan dan keajaiban di dalamnya. Kemudian masih di tempat tidur dari posisi bangun tidur di pagi hari, kita bisa mendengar suara kicau burung di pagi hari atau suara Adzan Subuh bagi yang Muslim, kita bersyukur dapat mendengarkan dan merasakan alam ini, mendengarkan segala permasalahan dan keluh kesah dari masyarakat dan diharapkan kita dapat membantu untuk memecahkan masalah tersebut.
Mari kita beranjak dari dari tempat tidur, untuk merapikan kondisi dan bersiap untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Mulai dari merapikan selimut, bantal maupun guling. Ternyata kita diberi tangan dan kaki untuk beraktivitas. Tangan dan kaki kita masih utuh dan itulah kita harus bersyukur lagi. Jangan pernah bosan untuk bersyukur. Saya ulangi kebahagiaan dan keindahan dimulai dan ditimbulkan dari bersyukur. Kita langkahkan kaki kita untuk berwudhu bagi yang Muslim untuk melaksanakan ibadah sholat Subuh, sekali lagi kita bersyukur masih bisa merasakan sentuhan air yang dingin menerpa dan membasuh tubuh kita, sungguh segar, nikmat dan sejuk. Apalagi pada saat kita minum air putih di pagi hari setelah bangun tidur, kita bersyukur masih bisa merasakan nikmatnya air masuk ke dalam tubuh kita, air yang sehat dan menyegarkan.
Rasakan dan resapi yang telah diberikan oleh Sang Pencipta di suasana pagi hari yang indah ini. Pejamkan mata kita sejenak dan berdoa untuk bersyukur kepada-Nya agar semua yang telah diberikan kepada kita bisa bermanfaat untuk semuanya baik diri kita, keluarga maupun orang lain dalam masyarakat lebih luas. Ada satu cerita motivasi dan inspirasi yang membuat kita tambah bersyukur (sumber cerita: akhbarislam). Selamat membaca dan bersyukur terus bersyukur :)
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.
Tiada manusia yang sempurna dan tidak memiliki dosa di dunia ini. Sekalipun ulama yang terkenal 'arif dan bijaksana. Sungguh nikmat Allah tidak akan pernah terputus walau diri kita berlumuran dosa. Coba lah sobat untuk merenungkan sedikit cerita inspiratif ini, sekiranya akan mengingatkan kita untuk bersyukur terhadap nikmat Allah.